Menteri KKP Ibu Susi Pudjiastuti sidak ke salah satu kantor utk melihat kinerja pegawai.
Ia melihat seorang pria muda sehat dan segar tengah bersandar santai, sementara di ruangan itu semua pegawai sibuk bekerja. Bu Menteri segera menghampiri pria itu dan bertanya, “Berapa kau dapat dlm sebulan?”
Dengan sedikit gugup pria itu menatap Bu Menteri dan menjawab, "Hmmm.... 2 juta Bu. Emangnya kenapa Bu?"
Bu Menteri lalu mengeluarkan dompetnya dan mengambil lembaran-lembaran pecahan 100 ribuan lalu menyerahkan kepada pria itu sambil berkata, “Ini gajimu 3 bulan ke depan, 6 juta pesangonmu! Cepat keluar, pergi dari sini. Dan awas! Jangan balik lagi!” Dengan gugup dan setengah takut pria itu segera meninggalkan tempat itu tanpa banyak bicara.
Lalu dengan muka berwibawa Bu Menteri mendekati pegawai lain yg sejak tadi menyaksikan adegan tersebut. “Itulah nasib pekerja yang santai2 di kementerian ini. Saya berhentikan saat ini juga. Tidak ada tawar-menawar. Kerja...Kerja...Kerja... Kalian semua mengerti adakah yang tahu dari bagian mana pemuda itu? Mana atasannya, cepat jelaskan” tanyanya.
Suasana jadi hening sampai akhirnya seorang staf menjawab dgn sedikit ketakutan, “Dia nggak kerja di sini Bu, dia itu tukang es cendol yg lagi nunggu gelasnya...." 😄😀
Bu mentri : Appaaaa....cari gerobaknya.....Tenggelamkan!!!!!!!😁😂😀
UNTUK MELIHAT PARADE BUDAYANYA SILAHKAN LIHAT DI POSTING SAYA SEBELUMNYA,
BERIKUT VIDIO DOKUMENTASI PENTAS SENI UNUTK MEMPERINGATI HUT RI KE 73 TAHUN 2018
Untuk memperingati hari kemerdkaan republik indonesia ke 73, Karang taruna desa bakungan bekerja sama dengan Pemerintah Desa Bakungan mengadakan parade budaya yang dilaksanakan pada hari minggu tanggal 19 agustus 2018 dilanjutkan dengan pentas seni dengan menampilkan Orkes campursari dangdut koplo dari Desa Bakungan.
berikut vidionya :
untuk vidio pentas seninya dilahkan lihat di posting selanjutnya
vidio parade budaya :
Desa Bakungan adalah bagian dari Wilayah Kecamatan Karangdowo yang letaknya berbatasan dengan :
-Sebelah Utara : Desa Kethitang Kec Juwiring
_Sebelah Selatan : DesaTegalampel Kec Karangdowo
-Sebelah Barat : Desa Kupang Kec Karangdowo
-Sebelah Timur : Desa Gondangsari Kec Juwiring
Secara Geografis Desa Bakungan mempunyai :
- Ketinggian DPL : 32 M
-Banyak Curah Hujan : 135 mm/Th
-Topografi termasuk : Dataran Rendah
-Suhu Udara Rata-rata : 23-32 C
III. LUAS WILAYAH
Desa Bakungan Kecamatan Karangdowo Kab Klaten ini mempunyai luas
Wilayah 145.7433 Ha,terbagi menjadi 2 Kebayanan/Kadus.
1. Kadus I membawahi 4 RT,2 RW,
2. Kadus II membawahi 6 RT,3 RW
IV. JUMLAH PENDUDUK
Jumlah Penduduk Desa Bakungan + 2.340 Jiwa,Terdiri Dari :
- Laki-laki : 1.109 Jiwa
- Perempuan : 1.231 Jiwa
- Jumlah : 2.340 Jiwa
Desa Bakungan dibawahi 1 Kepala Desa,3 Kadus,3 Kaur.Kaur Umum,Kaur Pemerintahan,Kaur Pembangunan,1 Sekretaris Desa, dan 2 Kasi.
Sesuai dengan Moto Kepala Desa baru yang tertulis di kaos-kaos pendukungnya Barisan Cokro Suryo, "Wis Wayahe Bakungan Muncar" Kepala Desa yang baru benar-benar menggagas dan menggarap programnya secara profesional.
Dilihat dari profil Desanya Desa Bakungan merupakan Desa kecil yang berpenduduk mayoritas petani,dan rata-rata berpenghasilan sedang.Tetapi dalam menyambut era kemajuan jaman Desa Bakungan tidak bisa dipandang sebelah mata.Tidaklah terlalu dibesar-besarkan jika Desa Bakungan menjadi Pionir dan penggagas pertama system informasi kependudukan,system komunikasi dan system pengarsipannya berbasis tehnologi.di wilayahnya.
Dalam posting kali ini saya ingin membahas tentang bagaimana cara paling mudah beternak belut dengan media sederhana namun tidak ribet dan bisa sukses...
Untuk lebih detailnya tentu saja saya akan membagi pengalaman saya dari awal, berikut ceritanya..
Pertama saya memang sangat berminat sekali ingin beternak belut karena memang si gurih yang satu ini adalah satu satunya daging yang banyak diminati dengan harga yang fantastis, karena bisa mencapai lebih dari 100 ribu per kg, berbeda dengan lele yang hanya stuck di bawah 20 ribu saja, sangat jauh berbeda kan..
Pertama saya mencoba saya sih googling, tapi info yang saya dapati kebanyakan palsu, saat di telfon pasti pada kabur.
Akhirnya saya mencoba untuk bereksperimen sendiri dan berikut hasilnya :
Yang pertama adalah beternak belut dengan media tanah,
Dengan media ini memang kelihatannya bisa dengan mudah berhasil, karena belut dapat dengab mudah menyesuaikan diri dengab bersembunyi di dalamnya, meskipun belut yang kita masukkan adalah dari hasil setruman, namun ternyata tak seindah itu, belut yang tak terlihat menjadikan kita tak bisa mengontrol perkembangan belut, dan akhirnya kita pun tak tahu bahwa ternyata banyak belut yang mati di dalam tanah. Belum lagi dengan kanibalisme, pengontrolan pakan yang sulit, dan susahnya membuat media.
Yang berikutnya adalah beternak belut dengan media air bening,
Yang dimaksud adalah dengan 100 persen air, tanpa media tanah dll.
Dengan cara ini pengontrolan belut lebih mudah dilakukan dan kanibalisme dapat dihindari, dan juga jumlah belut yang dapat dipelihara dalam kolampun dapat lebih banyak, namun lagi lagi kendalapun datang, yaitu saat ingin mencari bibit, jika kolam dengan media tanah dapat kita cari dari sembarang sumber alias belut setruman pun bisa, berbeda dengan yang satu ini, karena untuk budidaya belut di air bening diperlukan bibit dari hasil budidaya juga, karena jika kita menggunakan belut dari hasil tangkapan alam dapat dipastikan belut tidak akan mau makan, memang sih hidup tapi sekali lagi tidak mau makan, jadi belutpun tak kan pernah bisa berkembang.
Dengan melihat dari kendala diatas akhirnya sayapun membuat kolam lagi dengan media yang disempurnakan dari kedua media diatas, yaitu denga. Media air bening namun saya beri ijuk yang berguna untuk tempat bersembunyi belut agar belut tidak stres dan mau makan.
Kolam ini saya buat sangat sederhana sekali, hanya menggunakan terpal yang saya buat kolam seperti biasa, kemudian saya beri ijuk di bagian alasnya setinggi kurang lebih 20 cm, sisakan sedikit ruang di alas kolam yang tidak diberi ijuk dengan cara mensekat ijuk tersebut, kalau saya sih dengan menggunakan ijuk juga yang saya ikat kemudian saya tata,
Pasangakan pompa air aquarium di tempat yang tidak ada ijuknya tadi, kemudian buat filter sederhana dan kitapun dapat mensaring air kolam agar tetap jernih, karena jika air keruh belut akan mati, terutama air yang berwarna kemerahan, jangan tanya sebabnya ya... tapi saya dudah praktek kok, jadi lebih bisa dipertanggungjawabkan.
Saringan air dapat kita buat dengan menggunakan ember yang diisi ijuk dan batu kemudia kita beri lubang dibawahnya, sangat mudah kan, jadi kita tinggal alirkan air dari pompa kolam ke dalam ember yang kita gantung diatas kolam.
Setelah semua persiapan siap isi kolam dengan air setinggi 30 sampai 40 cm, untum masalah bibit sekali lagi dengan media ini kita bisakok ambil bibit dari alam, bisa dari hasil.setruman dll, yang penting silahkan disortir untuk ukuran yang sama.
Namun jika anda mengambil dari alammaka ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu setelah belut dimasukkan dalam kolam jangan diberi makan dulu, biarkan sibelut mensesuaikan diri dulu kurang lebih 3 sampai 7 hari, setelah itu belut baru bisa kita beri pakan, namun dengan jumlah yang sangat sedikit hingga makin hari makin bertambah.
Nahhh... sekarang masalah yang terpenting... yaitu soal pakan
Jangan khawatir, saya juga uda dalet kok pakan yang cocok buat si belut, kalau untuk belut dari bibit budidaya sih gampang, apa aja mau, namun tahu sendiri kan si bibit harganya sangat sangat sangat mahal dan sangat sangat susah dicari.. akhirnya ya sama aja bohong buat kita yang jauh dari pemijah bibit belut.
Untuk pakan belut saya menggunakan keong yang saya pecah kemudian saya iris kecil kecil sesuai ukuran mulut belut, makin besar belut makin besar pula irisannya, jngat ya keong tidak kita masak, namun keong segar kita pecah cangkangnya biar aroma keong sebagai makanan alami belut tetap sama, jadi belut mau makan, kecuali kalau sudah kita ternak lama, itu akan lebih mudah lagi dalam Pemilihan pakan.
Keong saya pilih karena mudah di dapat, harga murah sampai dengan gratis, dan proteinnya sangat tinggi jadi bagus untuk pertumbuhan belut.
Nah... kalau untuk perawatan sih gak ada yang ribet kok, yang penting beri makan satu sampai dua kali sehari (pakan diberikan pada malam hari, jika sekali maka lakukan pada sekitar jam 9malam, namun jika ingin2 kali maka pada jam 7 malam dan 4 pagi) jaga air agar tetap jernih, dan jangan lupa berdo'a.
Untuk waktu panen silahkan anda sesuaikan dengan kebutuhan, karena belut berbeda dengan binatang lain, karena belut tuw laku di semua ukuran, jadi silahkan saja sesuaikan dengan kebutuhan.
Musang adalah salah satu binatang yang sekarang ini banyak diminati dari segala segi, namun yang memprihatinkan adalah kebanyakan orang memburunya dengan tujuan yany salah, ada yang memburunya untuk sekedar senang senang (dibunuh kemudian dimasak, padahal mereka bukanlah orang orang yang kekurangn pangan, mereka hanya membunuh untuk kesenangan semata) ada juga yang memburunya hidup hidup untuk dijual karena harga jual anakan luwak atau musang yang sangat tinggi. dalam posting kali ini saya memang ingin menyampaikan tips cara mendapatkan anakan musang, namun mohon jangan di praktekkan di daerah anda yang sudh sangat sulit untuk menjumpai binatang cantik ini untuk menghindari dari kepunahan satwa cerdas ini. di beberapa tempat memang musang diburu anakannya untuk dikembangkan dan nantinya akan digunakan untuk pembuatan kopi luwak, nah inilah yang saya maksud, bukan cuma untuk dipelihara semata, namun juga dikembang biakkan agar jumlahnya semakin banyak.
karena musang adalah binatang yang keluar pada malam hari maka tentu saja perburuan akan dilakukan pada malam hari, berburu anakan luwak tidak bisa dilkukan setiap saat, waktu yang pling baik adalah pada musim pancaroba dari kemarau menuju penghujan, pada musim itu bnyak sekali luwak yang kawin dan menghasilkan anakan.
untuk menghindari kematian pada anakan yang akan kita ambil, maka saya sarankan untuk mengambilnya saat dia sudah mulai keluar dari sarangnya, jangan yang masih sangat terlalu kecil, karena resiko kematian akan sangat tinggi, apalagi ditangan orang yang belum profesional. saat anakan luwak sudah beranjak agak besar maka induk luwak akan mengajak anaknya keluar dari sarang, namun kadang kadang juga ditinggal di sarang, nah.. bisanya saat usia usia tersebut anakan luwak sering mengeluarkan bunyi seperti tangisan, jadi kita bisa melacak keberadaannya dari suara itu. namun kebanyakan luwak senang bersarang di rumpun bambu, dan itu butuh keahlhian lain, yaitu memanjat, caranya adalah dita buat gaduh sarangnya itu, maka si anakan luwak beserta induknya akan naik ke atas, nah kita tinggal naik dan menggoncang bambu yang dipanjat oleh si anakan, karena biasanya anakan tidak akan naik terlalu tinggi, dan setelah digoncang dia akan jatuh dan cuman diam dibawah, jadi kita tinggal mengambilnya saja, namun demi keamanan ya bawalah teman, jadi dia bisa nangkap luwak yang terjatuh tadi, tenang aja si ankan gak akan nggigit kok...